Jumat, 17 April 2015


 Pengertian Puisi, Unsur-Unsur, Jenis-Jenis dan Bentuk Puisi

a. Pengertian Puisi
Menurut Pradopo (1987: 7) puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan interpretasi dan rekaman hasil pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang berkesan.
       Puisi sebagai jenis sastra memiliki susunan yang relatif padat dibandingkan karangan prosa. Pemilihan kata-kata yang terkandung dalam puisi benar-benar diperhitungkan dalam pembuatannya. Kata-kata dan ungkapan dalam puisi sangat diperhitungkan dari segi makna, kekuatan, citraan, irama, dan jangkauan simboliknya. Oleh karena itu, kata-kata dalam puisi tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampaian gagasan, tetapi juga berfungsi sebagai bahan.
       Kata-kata merupakan jiwa pengarang dalam ciptaannya. Kecakapan seorang penyair dapat dinilai dari pemilihan, penjalinan, dan penggunaan kata-kata yang digunakan untuk merangkai karyanya. Pemilihan kata tersebut selain sangat penting juga merupakan ciri khas dari seorang penyair.
        Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan pemikiran dan perasaan penyair dengan mengajarkan tentang banyak hal dengan kata-kata sedikit mungkin yang tersusun indah dan memiliki rangkaian yang merdu selayaknya sebuah musik.
b. Unsur-Unsur Puisi
       Menurut Waluyo (1997: 27-28) unsur-unsur pembangun puisi dibagi unsur fisik atau yang disebut pula sebagai unsur kebahasaan dan unsur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.
1)   Unsur Fisik
Unsur-unsur yang termasuk dalam unsur fisik adalah sebagai berikut.
a)    Diksi
       Diksi adalah pilihan kata. Jika dipandang sepintas lalu maka kata-kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan kata-kata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah kata-kata yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili makna yang sama, bahkan bunyi ucapan pun tidak ada perbedaan.
b)   Imajinasi
       Imajinasi merupakan unsur yang berhubungan erat dengan diksi karena imajinasi muncul akibat peran diksi begitu pula sebaliknya. Melalui daya imajinasi penulis tertuang dalam puisinya maka pembaca dapat ikut meraskan atau membayangkan apa yang dilihat, dirasa, didengar, penyair yang biasa disebut dengan istilah pencitraan (Waluyo, 1997: 66).
c)   Majas
       Cara lain yang digunakan untuk membangkitkan imajinasi itu adalah dengan memanfaatkan majas atau figurative language, yang merupakan bahasa kias atau gaya bahasa.
d)     Verifikasi
Verifikasi dalam sebuah puisi meliputi rima, ritma, dan metrum. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas. Ritme (irama) merupakan rangkaian alunan suara atau pengulangan bunyi yang berulang-ulang dan tersusun rapi. Metrum adalah pengulangan tekanan kata yang tetap dan statis. Secara umum rima merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik diawal, tengah, maupun akhir baris puisi.
e)   Tipografi
       Tipografi merupakan ukuran, bentuk wajah puisi, susunan baris, atau bait pada puisi (Sayuti, 1983: 128).


2)   Unsur Batin
       Unsur-unsur yang termasuk dalam unsur batin adalah sebagai berikut.
a)    Tema
       Tema merupakan persoalan yang ingin diungkapkan pengarang. Setiap menulis tentu ada yang ingin diungkapkan baik itu masalah pribadi atau masalah disekitarnya, dimana setiap pengarang selalu memiliki perbedaan dalam mengungkapkan suatu tema tersebut (Waluyo, 1997: 87). Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Dalam pembelajaran siswa harus mampu menuliskan puisi dengan tema yang mudah sebagai contoh alam, kemanusiaan, cinta kasih kepada orang tua, dan lain-lain.
b)   Rasa
       Rasa adalah sikap sang penyair terhadap pokok permasalahan yang ditulisnya yaitu ekspresi yang berupa ungkapan tentang perasaannya baik atau sabar, pantang menyerah, dan putus asa (Waluyo, 1997: 80).
c)    Nada dan Suasana
       Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca sedang suasana yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisinya. Nada dan Suasana mempunyai hubungan erat, karena nada tercipta dari suasana, begitu pula sebaliknya.
d)   Amanat
       Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair baik secara implisit maupuan eksplisit. Biasanya amanat merupakan alasan munculnya sebuah karya sastra itu dibuat (Waluyo, 1997: 3).


c. Jenis-jenis Puisi
       Menurut Waluyo (1997: 4), ada beberapa jenis puisi yaitu sebagai berikut.
1)   Puisi naratif yaitu puisi yang mengungkapkan sebuah cerita yang pernah dialami atau pengalaman pribadi misalnya balada yaitu puisi yang bercerita tentang orang perkasa atau tokoh yang menjadi perhatian.
2)   Puisi Deskriptif yaitu puisi yang menceritakan sesuatu secara menyeluruh seakan penyair mengalami kejadian tersebut, biasanya banyak digunakan teknik pencitraan sehingga pembaca seakan ikut merasakannya.
3)   Puisi lirik yaitu puisi yang penuh dengan kata-kata bermakna kias karena puisi ini berisi ungkapan perasaan penyair itu sendiri.
4)   Puisi kamar yaitu puisi yang hanya cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja yang dilakukan di dalam kamar.
5)   Puisi fisikal yaitu puisi yang bersifat realitas yang menggambarkan secara apa adanya yang sedang dirasakan penyair baik merasa sedih maupun bahagia.
6)   Puisi metafisikal yaitu puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca untuk merenungkan akan kehidupan dan Tuhan.
7)   Puisi konkret yaitu puisi yang bersifat melukiskan perasaan kebersamaan dalam sebuah kelompok yang biasanya merupakan endapan perasaan, fisik, mental, dan emosional.
8)   Puisi pamflet yaitu puisi yang mengungkapkan aksin protes atau perasaan tidak senang dan tidak puas yang besifat sosial.


d. Bentuk-Bentuk Puisi
       Menurut Sumardi, dkk (1983: 4), bentuk-bentuk puisi dibagi menjadi dua, yaitu pusi bebas dan puisi terikat.
1)   Puisi terikat adalah puisi yang terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap.
2)   Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CELENGAN DAN TUYUL

Halo-halo para blogger atau para reader.. Kali ini sayang tidak akan berbagi tips atau berbagi ilmu crafting, tapi kali ini saya akan berc...