Sabtu, 18 April 2015

CARA MENYUSUN DAFTAR PUSTAKA
UAD Pedoman Penyusunan Skripsi

        Kepustakaan merupakans umber tertulis, baik yang dirujuk secara langsung maupun hanya menjadi bahan bacaan tambahan yang relevan bagi permasalahan yang dibahas.

Sistematika atau Teknik Penyusunan Daftar Pustaka:
  1. Daftar pustaka tidak bernomor urut, jarak antar baris dalam satu sumber pustaka berspasi tunggal, dan berdasarkan urutan: Nama penulis, Tahun Penerbitan, Judul Karya Tulis Beserta Keterangannya, Tempat Terbit, dan Nama Penerbit. Unsur tempat terbit diikuti oleh tanda titik dua.
  2. Jarak Pengetikan antara pustaka satu dengan pustaka lainnya adalah dua spasi.
  3. Urutan Nama penyajian nama penulis yang terdiri atas dua unsur atau lebih, baik yang menyatakan nama keluarga/marga dan sebaliknya. Antara unsur nama yang telah dibalik itu dan unsur nama yang mengikutinya dipisahkan tanda koma.
  4. Daftar Pustaka disusun alfabetis menurut nama resmi pengarangnya. Nama resmi penulis asing adalah nama keluarga. Nama-Nama lain atau huruf singkatannya ditulis dibelakang nama resmi, dan dipisahkan dengan tanda koma. Bila pemilik nama tersebut sebagai peyunting buku, maka di belakang nama ditambahkan tanda (ed.).
  5. Bila daftar pustaka ditulis oleh dua orang atau lebih, nama penulis dicantumkan secara berurutan. Nama pertama dibalik urutannya sedangkan yang seterusnya tidak.Antara penulis satu dan dua dihubungan dengan kata dan, kalau ada beberapa penulis dihubungkan dengan tanda koma dan sebelum nama diakhiri dengan tanda penghubung dan.
  6. Nama pengarang/penulis yang terdiri atas empat atau lebih dapat disajikan hanya dengan satu nama penulis. sedangkan penulis lainnya diganti dengan singkatan dkk. digarisbawahi dan tanda titik.
  7. Apabila pustaka itu dterbitkan oleh instansi atau lembaga dan tidak ada nama penulis. Nah, nama instasi itu yang ditulis sepenuhnya dan tanpa dibalik susunanya.
  8. Judul buku atau makalah, karya ilmiah, yang berdiri sendiri dan belum diterbitkan disajikan dalam daftar pustaka dengan diapit oleh tanda petik. urutan penyajian tidak dilengkapi dengan nama tempat, dan  nama penerbit tetapi dilengkapi dengan dengan nama tempat dan instansi yang memperbanyak makalah atau karya ilmiah.
  9. Judul Buku yang sudah diterbitkan disajikan tanpa tanda petik, tetapi ditulis dengan huruf miring, apabila pengetikan dilakukan dengan komputer atau (2) Diberi garis bawah kata demi kata apabila pengetikan dilakukan dengan mesin ketik manual.
  10. Judul Artikel yang dimuat dalam surat kabar, majalah, diapit dengan tanda petik., sedangkan nama surat kabar atau majalahnya ditulis dengan huruf miring. tempat terbit dan nama penerbit tidak disajikan. untuk majalah ditambahkan volume, nomor majalah, tahun terbit. surat kabar ditambahkan keteranggan tentang tanggal terbit, nomor halaman, serta kolomnya.
  11. Dua Pustaka atau lebih yang ditulis oleh seorang penulis dan diterbitkan dalam tahun yang sama disajikan dengan menambahkan huruf a,b,c,d,... pada unsur terbitnya. nama penulis tidak perlu ditulis dua kali tetapi dinyatakan dengan garis mendatar sebanyak 10 ketukan,
  12. Buku terjemahan harus dicantumkan nama pengarang asli dan tahun buku yang diterjemahkan, judul, nama, beserta tahun penerbitan terjemahan tersebut.
  13. Dalam daftar pustaka nama gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.
  14. Penulisan pustaka yang diambil dari internet.
            
SEJARAH PERKEMBANGAN RETORIKA

Lima hukum Retorika (The Five Canons of Rhetoric).
Pertama, Inventio (penemuan) Pada tahap ini pembicara mengelnali topik dan meneliti khalyak unutk mengetahui metode persuasi yang paling tepat. Dalam tahap ini, juga pembicara merumuskan tujuan dan mengumpulkan bahan (argumen) yang sesui dengan kebutuhan khalayak.

Arietoteles menyebutkan tiga cara untuk mempengarhui manusia:
  1. Ethos, Anda harus sanggup menunjukkan, anda memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian terpercaya, dan status yang terhormat.
  2. Pathos, Anda harus menyentuh hati khalayak: perasaan, emosi, harapan, kebencian, dan kasih sayang mereka.
  3. Logos, Anda meyakinkan khalayak dengan bukti atau yang kelihatan sebgai bukti.
Disamping itu ada 2 cara yang efektif untuk mempengaruhi pendengar:
  1. Entimen, Sejenis silogisme yang tidak lengka, tidak untuk mengahsilakan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan. Silogisme terdiri dari 3: Mayor, Minor, Kesimpulan.
  2. Contoh, dengan menggunakn contoh, secara induktif anda mendapat kesimpulan umum.
 Kedua, Desposito (penyusunan) pada tahap ini pembicara menyusun pidato atau mengorganisasikan pesan.Pesan harus dibagi kedalam beberapa bagian meliputi: pengantar, pernyataan argumen, dan epilog.


Ketiga, Elocutio (Gaya), Pembicara harus memilih kata-kata dan menggunakan bahasa yang tepat untuk "mengemas" Pesan. Aristoteles memberikan nasihat: gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat diterima, Pilih kata-kata yang jelas dan dan langsung,

Keempat, Memoria (memori), pembicara harus mengingat apa yang ingin disampaiakannya dengan mengatur bahan-bahan pembicaraannya. Aristoteles menyarankan menggunakan Jembatan Keledai untuk memudahkan ingatan.

Kelima, Pronuntiatio (Penyampaian), pembicara menyampaikan pesan secara lisan, akting sangat perlu digunakan. pembicara harus memperhatian olah suara dan gerakan tubuh.
Pidato Informatif

Pidato Informatif adalah Pidato bertujuan untuk menyampaikan informasi. Pidato informatif hanya mempunyai tiga tahap; perhatian, kebutuhan, pemuasan.

ISI PESAN

Supaya pesan mudah diingat, Ehninger menyarankan hal-hal berikut:
  1. Gagasan utama tidak boleh terlalu banyak
  2. Jelaskan istilah-istilah yang aneh dan kabur
  3. Atur kecepatan menyajikan informasi
  4. Jelaskan perpindahan pokok pembicaraan
  5. Gunakan data kongkret- jaringan abstrak
  6. Huungkan yang tidak diketahui dengan yang diketahui
  7. masukan bahan-bahan yang menarik perhatian

ORGANISASI PESAN

Penyusunan Pesan Menurut Monroe meliputi tiga yaitu perhatian, kebutuhan, pemuasan.
  1. Perhatian, Anda harus menarik perhatian, memusatkan perhatian, Membangun kredibilitas.
  2. Kebutuhan, Anda menjelaskan mengapa informasi yang akan anda sampikan itu penting bagi khalayak. Bagi khalyak yang pertama mendengar dapat dilakukan 4 cara; Pernyataan, Islutrasi, peneguhan, Penunjukan.
  3. Pemuasan, Anda menyampaikan informasi itu sendiri dibagi tiga bagian: Ikhstisar pendahuluan, informasi terinci, ikhtisar akhir.
TEKNIK PENGEMBANGAN BAHASAN
Pertama, Anda ungkap pengalaman Pribadi Anda
Kedua, Anda Tunjukan kebenaran fakta dengan demonstrasi

Teknik Pengembangan Bahasa dalam Pengantar
  • Menarik Perhatian
  • mengutamakan topis
  • menegaskan relevansi
  • membangun kredibilitas
  • menyusun pesan
Penyusuan Proposal PTK

A. Judul Penelitian, Judul hendak ditulis dengan singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas menggambrkan maslalah yang akan diteliti dan tindakan untuk mengatsi masalah.

B. Pendahuluan
  1. Latar belakang masalah
  2. perumusan dan pemecahan masalah
  3. tujuan penelitian
  4. Menfaat penelitian
C. Kajian Pustaka

D. Metedologi penelitian

E. Jadwal Pelaksanaan

F. Daftar Pustaka
MIND MAP

Mind Map merupakan alat paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur.
 yang diperlukan dalam membuat mind map:
  • Kertas kosong tak bergaris
  • Pena dan pensil berwarna
  • otak
  • imajinasi
Tujuh langkah membuat mind map:
  1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong diletakakn memanjang. karena mulai dari tengah akan memberikan keleluasan bagi cara kerja otak untuk memancar keluar segala arah dan mengapresiakn diri lebih bebas dan alami.
  2. Gunakan gambar untuk gagasan sentral. karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu anda menggunkan imajinasi. Gambar ditengah lebih menarik, fokus, memusatkan pikiran membantu otak lebih aktif
  3. Gunakan warna pada seluruh mind map. karena bagi otak warna lebih menarik, warna membuat lebih cerah, hidup, dan meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif.
  4. hubungan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang pertama, kedua,dll. karena otak bekerja dengan menggunakan asosiasi. 
  5. Buat cabang-cabang mind map berbentuk melangkung, karena jika semua lurus akan membosankan otak.Cabang-cabang melangkung tampak hidup seperti cabang sebuah pohon lebih menarik dan indah bagi mata.
  6. gunakan kata kunci perbaris. karena kata kunci tunggal anak menjadikan mid map lebih kuat dan fleksibel. Mind map yang mempunyai banyak kata kuci seperti tangan yang memiliki jemari yang semuanya bebas bergerak lincah.
  7. Gunakan gambar pada seluruh mind map. karena setiap gambar memiliki beribu-ribu kata.
PERBEDAAN SINOPSIS, ABSTRAK, DAN SIMPULAN

SINOPSIS

sinopsis merupakan ringkasan cerita dengan mengutamakan alur atau plot yang tepat dan menarik dari suatu cerpen, novel, atau drama. Sinopsis tidak dimaksudkan untuk kegiatan mengapresiasi karya sastra, kegiatan mengapresiasi sastra tidak cukup dengan hanya membaca sinopsisnya saja, sebab sinopsis hanya mengungkapan alur cerita. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis sinopsis;
  • alur atau jalan cerita sebaiknya disusun secara kronologis, tepat sesui dengan alur aslinya.
  • Bahasa yang digunakan harus mengutamakan aspek persuasif / ajakan.
  • Penulis sinopsis harus bisa memberikan rangsangan kepada pembaca untuk membaca naskah aslinya.
  • penulis harus bisa dan mampu menampilkan hal-hal yang menarik pada karya sinopsisnya.

ABSTRAK

Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari sesuatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan untuk memahami urian yang akan disajikan dalam suatu karangan terutama untuk memahami ide-ide dan masalahnya. Abstrak ditempatkan diawal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuaan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatau karya ilmiah. Abstrak ditulis setelah judul, dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Abstrak harus mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruan, mulai dari latar belakang, metode, dann hasil penelitian.
 Hal Yang perlu diperhatikan dalam menulis abstrak;
  • Abstrak harus menjadi penghubung antara pembaca dan penulis, tentang materi yang yang diungkapkan dalam karangan ilmiah
  • Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruan isi materi yang diuraikan secara lengkap.
  • Abstrak harus dapat emnutun pembaca (Mengondisikan pembaca) Terhadap urian materi secara lengkap.
  • Abstrak Merupakan ide pokok suatu uriain. Abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan terdorong ras ingin tahunya. 
  KESIMPULAN/SIMPULAN

Simpulan adalah bagian ringkas yang mengungkapkan gagasan utama dari suatu uraian atau pembicranya dengan memberikan penekanan pada ide sentral serta penyelesaian dari permasalahan yang diungkapkan. Simpulan ditempatkan bagian akhir suatau karangan sebagai inti dari semua urian.
RAGAM BAHASA JURNALISTIK 

Bahasa Jurnalistik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis naskah atau berita di media komunikasi massa, seperti majalah, koran sekolah dan mading, majalah minguan, surat kabar, tabloid. Ragam bahasa jurnalistik adalah ragam bahasa yang digunakan dalam komunikasi massa, sebagaimana tampak dalam majalah, koran dan mading, surat kabar. Bahasa jurnalistik yang baik adalah sesui dengan norma-norma tata bahasa, yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang cocok.

Sastrawan dan wartawan senior H.Rosian Anwar berpendapat, bahwa ragam bahasa jurnalistik adalah ragam bahasa yang digunakan oleh seseorang (wartawan) yang memiliki ciri khas singkat, padat, sederhana, lancar, lugas, menarik. Ragam bahasa jurnalistik tidak mengabaikan kebakuan kalimat, kaidah tata bahasa, dan ejaan. Dalam penggunan kosa kata Ragam bahasa jurnalistik harus mengikuti perkembangan bahasa masyarakat.

Ciri Ragam Bahasa Jurnalistik:
  1. Ringkas, Penulis harus hemat kata, kata-kata mubazir harus dihilangkan. Kata mubazir yang dimaksud adalah kata yang apabila tidak dipakai, tidak akan menggangu arti dan apabila dihilangkan tidak akan mengubah makna.
  2. Jelas, Ragam bahasa jurnalistik hendanya selalu menggunakan kata-kata yang jelas maknanya sehingga mudah dipahami pembaca. agar tulisan lebih jelas hindari singkatan yang membingungkan, hindari kalimat ambigu, kata asing juga perlu dihindari, kecuali kata tersebut tidak ada padananya dalam bahasa indonesia.
  3. Tertib, Penulis harus patuh pada aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku dalam menulis berita, tertib mengenai penggunaan bahasa,susunan kata, prioritas, dan sebagainya. 
  4. Singkat, penulis hendaknya menggunakan kalimat yang singkat. masalah penggunan tanda baca dalam kalimat harus benar-benar diperhatikan. Kalimat yang singkat akan mempermudah pembaca dalam menaksirkan isi tulisan. 
  5. Menarik, Kiat menulis berita dengan menarik; hindari ungkapan klise, hindari hal yang monoton.


Jumat, 17 April 2015

TEKNIK MENULIS PUISI DENGAN BANTUAN PUISI

Pertama, Cari sebuah puisi sesuai dengan tema yang akan ditulis kerana hal pertama yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah menentukan tema.

SENDIRI
Chairil Anwar

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
malam apa lagi
ia memekik ngeri
dicekik kesunyian kamrnya

......................................
....................................
...................................
...................................

 Kedua, Penggal beberapa baris puisi tersebut berdasarkan kalimat yang mempunyai satu ide. kosongkan beberapa baris dalam penggalan tersebut.
 
Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
malam apa lagi
ia memekik ngeri
dicekik kesunyian kamrnya

Bisa juga bait pertama puisi tersebut dipenggal dengan cara seperti dibawah ini:

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
malam apa lagi
...............................
...............................
...............................

Ia Memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
................................
................................
................................

Ketiga, Isi bagian yang kosong (titik-titik) dengan kata-kata sendiri

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
malam apa lagi
...............................
...............................
...............................

Ia Memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
................................
................................
................................

Keempat, jika yang kosong sudah terisi, hapus bagian puisi yang asli. sekarang tinggal puisi dengan kata-kata kita sendiri. itulah bentuk dasar puisi kita.

Kelima, Periksa puisi yang telah ditulis. Periksa apakah penggunaan kata-kata tersebut sudah tepat? apakah pememngalan kalimat atau baris sudah tepat? jika memang diperlukan, diubah atau ganti kata-kata yang dirasa lebih tepat. susunlah kalimat dan baris paragaraf juga bisa dibolak-balik untuk menemukan sebuah susunan atau komposisi yang tepat.

Keenam, Beri judul, Jika puisi dirasa sudah memuaskan. judul puisi harus padat, singkat, dan berisi.
A. MENULIS PUISI DENGAN BANTUAN CATATAN PRIBADI/PENGALAMAN

Pertama, buatlah sebuah catatan berdasrkan pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman yang diceritakan orang lain. catatan inilah yang adakan dijadikan untuk menulis puisi. Hal yang perlu diingat adalah catatan atau bahan yang digunakan untuk menulis puisi harus sesuai dengan tema puisi yang akan ditulis.

  siang tadi, saat kita bertemu, aku sempat menatap matamu. Namun, Kali ini berbeda. Matamu yang biasanya bersinar, siang tadi terlihat redup.Aku Hanya melihat sebuah tatapan kosong

Kedua, buanglah kalimat yang kurang penting. Sisakan hanya kalimat yang kira-kira layak untuk sebuah puisi.

saat kita bertemu, aku sempat menatap matamu. Aku merasakan ada sesuatu yang hilang dimatamu. Aku hanya menemukan sepi disana

Ketiga, buanglah kata-kata yang kurang penting, sisakan hanya kata-kata dan kalimat yang kira-kira yang layak dijadikan puisi.

saat aku menatap matamu. Aku merasakan ada sesuatu yang hilang. Aku menemukan sepi disana.

Keempat, susunlah baris-baris tersebut berdasarkan kalimat. satu baris tidak boleh lebih dari satu kalimat.

saat aku menatap matamu.
aku merasakan ada sesuatu yang hilang.
aku menemukan sepi disana

Kelima, padatkan lagi baris-baris kalimat tersebut dengan cara kembali membuang kata-kata yang diangap tidak perlu, atau cari kata-kata lain yang kiranya lebih tepat dan memiliki makna yang sama atau hampir sama. ubahlah susunan bila perlu dilakukan dan buang tanda baca yang kirannya tidak perlu.
saat kutatap matamu
terasa ada sesuatu yang hilang 
di sana

Keenam, beri judul. jika puisi dirasa sudah memuaskan.dari uriam diatas dapat ditarik judul "Kulihat Sepi dimatamu"

"Kulihat Sepi dimatamu"
 
saat kutatap matamu
terasa ada sesuatu yang hilang 
di sana
 
B. Penerapan Pembelajran Menulis Puisi dengan Bantuan Catatan Pribadi/ Pengalaman

Langkah 1, Buatalah sebuah puisi berdasarkan cerita/ catatan pribadi setelah selesai kumpulkan pada gurumu.

Langkah 2, Tulislah sebuah cerita/catatan pribadi berdasarkan pengalaman yang menarik dalam hidupmu. Setelah itu, tulislah sebuah puisi berdasarkan apa yg kamu tulis, itu semua sebagai pekerjaan rumah dan kumpulkanlah, pertemuan berikutnya akan dinilai oleh guru

langkah 3, Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, siswa disruh untuk diskusi menentukan puisi mana yg akan dipakai. setelah itu salah satu dari kelompok itu disuruh maju untuk membacakan puisinya.
Semua kegitan dikoordinasi oleh guru kalian akan dinilai. adapun penilaian berdasarkan keaktifan saat berdiskusi, penampilan perwakilan dari kelompok tersebut yg bertugas membcakan puisi. serta kekompakan dan kerja sama tiap angota

 Pengertian Puisi, Unsur-Unsur, Jenis-Jenis dan Bentuk Puisi

a. Pengertian Puisi
Menurut Pradopo (1987: 7) puisi adalah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan interpretasi dan rekaman hasil pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang berkesan.
       Puisi sebagai jenis sastra memiliki susunan yang relatif padat dibandingkan karangan prosa. Pemilihan kata-kata yang terkandung dalam puisi benar-benar diperhitungkan dalam pembuatannya. Kata-kata dan ungkapan dalam puisi sangat diperhitungkan dari segi makna, kekuatan, citraan, irama, dan jangkauan simboliknya. Oleh karena itu, kata-kata dalam puisi tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampaian gagasan, tetapi juga berfungsi sebagai bahan.
       Kata-kata merupakan jiwa pengarang dalam ciptaannya. Kecakapan seorang penyair dapat dinilai dari pemilihan, penjalinan, dan penggunaan kata-kata yang digunakan untuk merangkai karyanya. Pemilihan kata tersebut selain sangat penting juga merupakan ciri khas dari seorang penyair.
        Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan pemikiran dan perasaan penyair dengan mengajarkan tentang banyak hal dengan kata-kata sedikit mungkin yang tersusun indah dan memiliki rangkaian yang merdu selayaknya sebuah musik.
b. Unsur-Unsur Puisi
       Menurut Waluyo (1997: 27-28) unsur-unsur pembangun puisi dibagi unsur fisik atau yang disebut pula sebagai unsur kebahasaan dan unsur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang.
1)   Unsur Fisik
Unsur-unsur yang termasuk dalam unsur fisik adalah sebagai berikut.
a)    Diksi
       Diksi adalah pilihan kata. Jika dipandang sepintas lalu maka kata-kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan kata-kata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah kata-kata yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili makna yang sama, bahkan bunyi ucapan pun tidak ada perbedaan.
b)   Imajinasi
       Imajinasi merupakan unsur yang berhubungan erat dengan diksi karena imajinasi muncul akibat peran diksi begitu pula sebaliknya. Melalui daya imajinasi penulis tertuang dalam puisinya maka pembaca dapat ikut meraskan atau membayangkan apa yang dilihat, dirasa, didengar, penyair yang biasa disebut dengan istilah pencitraan (Waluyo, 1997: 66).
c)   Majas
       Cara lain yang digunakan untuk membangkitkan imajinasi itu adalah dengan memanfaatkan majas atau figurative language, yang merupakan bahasa kias atau gaya bahasa.
d)     Verifikasi
Verifikasi dalam sebuah puisi meliputi rima, ritma, dan metrum. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas. Ritme (irama) merupakan rangkaian alunan suara atau pengulangan bunyi yang berulang-ulang dan tersusun rapi. Metrum adalah pengulangan tekanan kata yang tetap dan statis. Secara umum rima merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik diawal, tengah, maupun akhir baris puisi.
e)   Tipografi
       Tipografi merupakan ukuran, bentuk wajah puisi, susunan baris, atau bait pada puisi (Sayuti, 1983: 128).


2)   Unsur Batin
       Unsur-unsur yang termasuk dalam unsur batin adalah sebagai berikut.
a)    Tema
       Tema merupakan persoalan yang ingin diungkapkan pengarang. Setiap menulis tentu ada yang ingin diungkapkan baik itu masalah pribadi atau masalah disekitarnya, dimana setiap pengarang selalu memiliki perbedaan dalam mengungkapkan suatu tema tersebut (Waluyo, 1997: 87). Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Dalam pembelajaran siswa harus mampu menuliskan puisi dengan tema yang mudah sebagai contoh alam, kemanusiaan, cinta kasih kepada orang tua, dan lain-lain.
b)   Rasa
       Rasa adalah sikap sang penyair terhadap pokok permasalahan yang ditulisnya yaitu ekspresi yang berupa ungkapan tentang perasaannya baik atau sabar, pantang menyerah, dan putus asa (Waluyo, 1997: 80).
c)    Nada dan Suasana
       Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca sedang suasana yaitu keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisinya. Nada dan Suasana mempunyai hubungan erat, karena nada tercipta dari suasana, begitu pula sebaliknya.
d)   Amanat
       Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penyair baik secara implisit maupuan eksplisit. Biasanya amanat merupakan alasan munculnya sebuah karya sastra itu dibuat (Waluyo, 1997: 3).


c. Jenis-jenis Puisi
       Menurut Waluyo (1997: 4), ada beberapa jenis puisi yaitu sebagai berikut.
1)   Puisi naratif yaitu puisi yang mengungkapkan sebuah cerita yang pernah dialami atau pengalaman pribadi misalnya balada yaitu puisi yang bercerita tentang orang perkasa atau tokoh yang menjadi perhatian.
2)   Puisi Deskriptif yaitu puisi yang menceritakan sesuatu secara menyeluruh seakan penyair mengalami kejadian tersebut, biasanya banyak digunakan teknik pencitraan sehingga pembaca seakan ikut merasakannya.
3)   Puisi lirik yaitu puisi yang penuh dengan kata-kata bermakna kias karena puisi ini berisi ungkapan perasaan penyair itu sendiri.
4)   Puisi kamar yaitu puisi yang hanya cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja yang dilakukan di dalam kamar.
5)   Puisi fisikal yaitu puisi yang bersifat realitas yang menggambarkan secara apa adanya yang sedang dirasakan penyair baik merasa sedih maupun bahagia.
6)   Puisi metafisikal yaitu puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca untuk merenungkan akan kehidupan dan Tuhan.
7)   Puisi konkret yaitu puisi yang bersifat melukiskan perasaan kebersamaan dalam sebuah kelompok yang biasanya merupakan endapan perasaan, fisik, mental, dan emosional.
8)   Puisi pamflet yaitu puisi yang mengungkapkan aksin protes atau perasaan tidak senang dan tidak puas yang besifat sosial.


d. Bentuk-Bentuk Puisi
       Menurut Sumardi, dkk (1983: 4), bentuk-bentuk puisi dibagi menjadi dua, yaitu pusi bebas dan puisi terikat.
1)   Puisi terikat adalah puisi yang terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap.
2)   Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat pada rangkap, baris, jumlah perkataan, suku kata dan rima yang tetap.

Kamis, 16 April 2015




SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN R&D (RESEARCH and DEVELOPMENT)


HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat
BAB II            LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN  HIPOTESIS
A.    Deskripsi Teori
B.     Kerangka Berfikir
C.     Hipotesis (produk yang akan dihasilakan)
BAB III          PROSEDUR PENELITIAN
A.    Langkah-langkah Penelitian
B.     Metode Penelitian Tahap I
1.      Populasi sampel sumber data
2.      Teknik pengumpulan data
3.      Isntrumen penelitian
4.      Analisis data
5.      Perencanaan desain Produk
6.      Validasi desain
C.     Metode Penelitian Tahap II
1.      Model Rancangan Eksperimen untuk Menguji Produk yang telah dirancang
2.      Populasi dan Sampel
3.      Teknik Pengumpulan Data
4.      Instrumen Penelitian
5.      Teknik Analisis data
BAB IV          HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Desain Awal produk (agambar dan penjelasan)
B.     Hasil Pengujian Pertama
C.     Revisi Produk (gamabar setalah direvisi dan penjelasnnya)
D.    Hasil Penhujian Tahap II
E.     Resvisi Produk (gambar setelah revisi dan penjelasnnya)
F.      Pengujian Tahap ke III (bila perlu)
G.    Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan penjelasnnya)
H.    Pembahasan Produk
BAB V            KESIMPULAN DAN SARAN PENGUNANNYA
A.    Kesimpulan
B.     Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASNNYA

CELENGAN DAN TUYUL

Halo-halo para blogger atau para reader.. Kali ini sayang tidak akan berbagi tips atau berbagi ilmu crafting, tapi kali ini saya akan berc...