Menyusun Bahasa Petunjuk
Menyusun bahasa petunjuk dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menggunakan kalimat perintah halus.
jenis kalimat yang digunakan pada bahasa petunjuk adalah kalimat perintah namun kalimat perintah halus. ciri-ciri kalimat perintah halus adalah tidak menggunakan tanda seru pada akhir kalimat.
contoh: a. Panaskan air sebanyak 3 gelas.
b. Kupas buah nanas dan potong tipis-tipis.
2. Menggunakan kata dengan makna lugas
kata-kata dengan makna lugas adalah makna yang tidak dipengaruhi nilai rasa.
contoh:
a. Bermakna lugas : 1.Panaskan air sebnayak 3 gelas.
2. Rebus airnya sampai berwarna merah.
3. Kupas buah dan potonglah.
b. Bermakna Kias: 1. Hatiku panas mendengar ejekannya.
2. Bicaranya memerahkan telinga.
3. Ibu membawa buah tangan.
3. Tidak menimbulkan keraguan
Jangan sampai menimbulkan keraguan pembaca.
contoh:
Jelas: 1. Tuangkan satu sendok teh garam dapur.
2. Rebuslah adonan selama 5 menit.
Tidak jelas: 1. Tuangkan sedikit garam dapur.
2. Rebuslah adonan sebentar.
4. Menggunakan kalimat singkat, padat, namun jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar